Thứ Tư, 31 tháng 10, 2012

Berkelimpahan (yang membingungkan)

Sering saya melihat orang mengambil makanan yang berlebihan di acara-acara kondangan atau makan-makan. Kemudian makanan ini tidak dia makan sampai habis. Sementara itu tamu yang datang belakangan kehabisan makanan. Mengapa orang-orang ini mengambil makanan yang berlebihan dan tidak secukupnya saja? Saya mendapat kesan seperti tidak mau rugi.

Hal yang serupa terjadi di restoran, yang mungkin bersifat all you can eat atau kalau dibayari. Ngambilnya juga banyak-banyak dan tidak habis juga.

Ternyata hal serupa terjadi di dunia digital. “Wah ini ada 2GB sisa kuota. Bagaimana menghabiskannya?” Lantas download hal-hal yang tidak penting dan tidak akan digunakan hanya untuk menghabiskan kuota. Mengapa harus dihabiskan? Aji mumpung?

Saya menduga kita hidup di dunia yang serba kurang. Begitu kita berhadapan dengan situasi yang berlimpahan maka kita justru kebingungan. Bagai seorang anak yang tidak pernah permen, tiba-tiba masuk ke toko permen dan boleh makan sepuasnya. Malah bingung …


Filed under: Curhat, Opini Tagged: Curhat, opini, postaday2012
Link to full article

Berkelimpahan (yang membingungkan)

Sering saya melihat orang mengambil makanan yang berlebihan di acara-acara kondangan atau makan-makan. Kemudian makanan ini tidak dia makan sampai habis. Sementara itu tamu yang datang belakangan kehabisan makanan. Mengapa orang-orang ini mengambil makanan yang berlebihan dan tidak secukupnya saja? Saya mendapat kesan seperti tidak mau rugi.

Hal yang serupa terjadi di restoran, yang mungkin bersifat all you can eat atau kalau dibayari. Ngambilnya juga banyak-banyak dan tidak habis juga.

Ternyata hal serupa terjadi di dunia digital. “Wah ini ada 2GB sisa kuota. Bagaimana menghabiskannya?” Lantas download hal-hal yang tidak penting dan tidak akan digunakan hanya untuk menghabiskan kuota. Mengapa harus dihabiskan? Aji mumpung?

Saya menduga kita hidup di dunia yang serba kurang. Begitu kita berhadapan dengan situasi yang berlimpahan maka kita justru kebingungan. Bagai seorang anak yang tidak pernah permen, tiba-tiba masuk ke toko permen dan boleh makan sepuasnya. Malah bingung …


Link to full article

Kedamaian Hati

Mungkin Anda pernah mendengar kisah berikut dibawah ini sebelumnya. Namun, saya masih saja merasa terharu dan selalu terpana ketika membaca ulang kisah ini. Kisah yang mampu membuat kita merenungi arti kehidupan, ketika kita memasuki masa usia senja bersama orang yang kita kasihi sepenuh hati, orang yang kita dambakan untuk menjalani hari tua bersamanya. Yuk, ikuti [...]
Link to full article

Entrepreneurship (tidak mudah)

Baru saja saya selesai berdiskusi – via Skype – dengan seorang kawan di Amerika. Ini merupakan follow up dari diskusi-diskusi sebelumnya yang kami lakukan secara fisik di Bandung dan juga melalui media online. Kami sama-sama berniat mengembangkan startups di Indonesia.

Masalah yang sedang dia hadapi adalah legal structure di Amerika sana, yang mana saya tidak terlalu faham. Ada kesulitan-kesulitan yang menghalangi melakukan investasi secara institusi. Saya kurang familier saat ini dan kami akan terus mendiskusikannya. Sementara ini saya memang lebih tertarik kepada aspek teknis, engineering, dan pengembangan produk. Mungkin nantinya memang aspek legal ini harus dihadapi juga.

Menjadi entrepreneur memang tidak mudah. Hei, ini adalah pola hidup (lifestyle) yang kita pilih. Semua ada pro dan kontranya. I just love being an entrepreneur.


Filed under: Bisnis, Curhat, Start-up Tagged: Bisnis, Curhat, postaday2012, startup
Link to full article

Gonna Sleep Now

Photobucket
Thrifted dress worn as top, H&M sequin skirt, Kenzo hat, Asos earrings, Pylones bag, POP Flats shoes

Many things have been going on in my mind, though they are random and vague it feels difficult to describe what they are. I feel exhausted and anxious, and I guess S has been hearing this a lot from me. Thank God he is as patient, understanding and calming as I want him to be whenever I tell him about all this.

I guess whatever I do, whatever I achieve, I can never forget that feeling back in May. The moment when I lost my baby and played the strong-woman who said "I'm okay". Maybe I am, but maybe a part of me isn't. I have fully accepted the reality and understand that God has the best plans for us. I'm just scared. Was it my fault? Was I too tired? Did I not consume enough vitamins? Will I ever get that chance again?

I'm getting to understand the beauty of motherhood. Everyday I babysit my nephew Keenan and no matter how tiring it is, it's simply..beautiful. I guess I just want to experience that too, but with my own child...:')

Running a business is very exhausting too. Even more than working in the corporate world no matter how scary your boss might be or how demanding your client is. Running your own business requires full focus, passion, determination, persistence and the need to always be ready for changes, heartbreaks and failure.

Anyway, I love Allah and I am grateful for everything Allah gives me in life. Insya Allah everything will be okay because good things always come to those who love life.

Good night! :)

Link to full article

Entrepreneurship (tidak mudah)

Baru saja saya selesai berdiskusi – via Skype – dengan seorang kawan di Amerika. Ini merupakan follow up dari diskusi-diskusi sebelumnya yang kami lakukan secara fisik di Bandung dan juga melalui media online. Kami sama-sama berniat mengembangkan startups di Indonesia.

Masalah yang sedang dia hadapi adalah legal structure di Amerika sana, yang mana saya tidak terlalu faham. Ada kesulitan-kesulitan yang menghalangi melakukan investasi secara institusi. Saya kurang familier saat ini dan kami akan terus mendiskusikannya. Sementara ini saya memang lebih tertarik kepada aspek teknis, engineering, dan pengembangan produk. Mungkin nantinya memang aspek legal ini harus dihadapi juga.

Menjadi entrepreneur memang tidak mudah. Hei, ini adalah pola hidup (lifestyle) yang kita pilih. Semua ada pro dan kontranya. I just love being an entrepreneur.


Link to full article

It's A Blogger's Workshop!

Hi, peeps! Next week I'll become a speaker in the British Council Blogger's Workshop together with Kristin Knox (UK) and Michelle Koesnadi....together we'll be sharing our experiences as bloggers and how to move forward in this blogging scene...if you're interested or passionate about (fashion) blogging, I can assure you that this will be a really interesting and insightful event to participate in...:)


There are very limited seats available, so if you wanna join, read the instructions here! See you! :)

Link to full article

Tafsir Pragmatik atas Pengurbanan Ibrahim AS

idul adhaSetiap tanggal 10 Dzulhijjah, seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia diingatkan pada sebuah peristiwa dramatis terhadap pengurbanan Ibrahim AS atas putranya Ismail AS. Peristiwa dramatis itulah yang kemudian menjadi rujukan umat Islam dalam menjalankan ibadah qurban. Sebuah peristiwa yang menandakan kecintaan dan ketundukan kepada Sang Khalik secara vertikal sekaligus bukti kepedulian sosial terhadap sesama secara horisontal.

Dalam berbagai risalah disebutkan bahwa kehadiran Nabi Ibrahim, istrinya Hajar, dan anaknya Ismail ke suatu lembah tandus tanpa tanaman bukanlah sebuah kebetulan. Ia adalah rangkaian sejarah kehidupan Nabi Ibrahim yang merindukan hadirnya anak, generasi penerus yang akan meneruskan dan memikul risalah tauhid yang diembannya. Namun, ketika kerinduan atas hadirnya seorang putra yang amat dicintainya itu tertuntaskan, Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembelih putranya, Ismail, atas nama ketaatan kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim sempat ragu, benarkah mimpi-mimpi yang diterimanya itu adalah wahyu dari Allah? Ini sebuah gambaran kemanusiaan, bagaimana seorang ayah yang mencintai anaknya. Namun, pengabdian dan kecintaannya kepada Allah jauh lebih dahsyat ketimbang kepada keluarga dan anaknya.

Dapat kita bayangkan betapa beratnya ujian itu bagi Nabi Ibrahim, lantaran Ismail ibarat tanaman subur yang baru tumbuh di padang gersang milik petani tua. Ismail adalah anak yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya oleh Ibrahim. Ketika ia mulai tumbuh menjadi remaja yang kuat dan sarat harapan, Allah SWT menyuruh Ibrahim menyembelihnya.

Tafsir Pragmatik Sederhana
Tulisan singkat ini tidak dimaksudkan untuk melakukan tafsir sejarah yang secara faktual jelas telah terbukti kebenarannya, tetapi berupaya melakukan tafsir pragmatik sederhana di balik peristiwa dramatis itu. Ada penggalan dialog yang amat mengharukan sebagaimana tercantum dalam QS. Ash-Shaaffaat (37: 102).  Berikut kutipannya.

Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya. (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!”  Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu;  insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. Ash-Shaaffaat (37) : 102).

Dalam sudut pandang pragmatik, dialog mengharukan antara Ibrahim dan Ismail –meminjam istilah Searle (1975:59-82)– mengandung tuturan representatif, direktif, dan komisif. Tuturan representatif (asertif) merupakan tuturan yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkannya. Tuturan Ibrahim “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu …” bisa dikategorikan sebagai tuturan representatif yang memiliki kebenaran yang bersifat mengikat bahwa Ibrahim benar-benar bermimpi menyembelih putranya, Ismail.

Sebagai hamba Allah yang taat dan sekaligus amat mencintai putranya, secara demokratis Ibrahim meminta pendapat Ismail tentang ikwal mimpi itu dengan berujar, “Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Ujaran ini bisa dikategorikan sebagai tuturan direktif (impositif), yaitu tuturan yang dimaksudkan penuturnya agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturan itu.

Sebagai seorang anak yang sangat menghormati orang tua dan taat kepada Allah, Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu;  insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” Tuturan Ismail dalam konteks ini bisa dikategorikan sebagai tuturan komisif, yaitu tuturan yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam tuturannya. Melalui kebesaran hatinya, Ismail pun meminta sang Ayah (Ibrahim) untuk melakukan apa yang telah Allah perintahkan melalui mimpi itu, yakni menyembelihnya.

Namun kita tahu, penyembelihan itu kemudian digantikan dengan sembelihan berupa hewan ternak, seekor kibas yang besar. Di sini Allah SWT menunjukkan bahwa yang terpenting adalah ketakwaan dan ketundukan Ibrahim melaksanakan perintah-Nya, dan bukan daging atau darah pengorbanan itu. Sebagaimana firman Allah, yang artinya, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al Hajj (22): 37)

Tuturan representatif, direktif, dan komisif yang terkandung dalam dialog antara Ibrahim AS dan Ismail AS merepresentasikan derajat kenabian luar biasa yang meletakkan perintah Allah di atas segala-galanya. Kecintaan dan ketaatannya dalam menjalankan perintah Allah jauh melebihi kecintaannya terhadap seorang anak yang sudah bertahun-tahun lamanya amat dirindukan. Derajat kenabian Ismail yang begitu tinggi juga terpancar melalui sikapnya yang dengan besar hati meminta sang Ayah, Ibrahim, untuk menyembelihnya demi menjalankan perintah Allah melalui mimpi itu.

Peristiwa dramatis dan mengharukan yang akhirnya dijadikan sebagai momentum Hari Idul Adha itu juga merepresentasikan sikap kebersahajaan dalam memandang gebyar duniawi. Disadari atau tidak, sikap berlebihan dalam memandang harta benda dan hal-hal yang bersifat keduniawian tak jarang membuat orang gelap mata, sehingga menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Tak heran jika mereka yang sedang kemaruk harta tega melakukan korupsi, manipulasi, penipuan, dan semacamnya demi memanjakan naluri kecintaannya terhadap hal-hal yang bersifat hedonis.

Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS telah memberikan pembelajaran yang jelas dan nyata bagaimana kita memandang hal-hal yang bersifat duniawi. Semoga kita semua bisa mengikuti jejaknya dengan terus mengobarkan semangat pengurbanan pada setiap dimensi ruang dan waktu. Nah, selamat Hari Raya Idul Adha 1433 H. ***


Link to full article

Membandingkan Harga Kamera Di PricePanda Indonesia

Meski nggak hobi-hobi amat fotografi, nggak ada salahnya kan nyari harga kamera di PricePanda Indonesia? Namanya orang tuh pasti nggak ada puasnya, sudah punya barang bagus, pengen yang lebih bagus lagi padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan. Cuma memenuhi keinginan yang tak terbatas..

Kalau handphone dan tablet sudah ngerasain dapet yang gratisan. Siapa tahu, dengan lihat-lihat dan membandingkan harga DSLR, sambil berdoa kenceng di dalam hati, suatu saat nanti ada juga yang ikhlas ngasih gratisannya. *Aamiin*

Sama seperti harga handphone yang bakalan turun saat keluar seri yang lebih baru lagi, DSLR juga lumayan cepet turunnya. Waktu saya beli Canon EOS 550 D kit1 setahun yang lalu, harganya sudah beda lebih dari satu juta rupiah kalau melihat harga yang ditawarkan di PricePanda. Kayaknya ada pengaruh dari gencarnya iklan Canon EOS 650 D yang touchscreen itu ya..

PricePanda2 Membandingkan Harga Kamera Di PricePanda Indonesia

Melihat harga kamera yang di atas Canon EOS 550 D milik saya kok ya jauh dari kemampuan kantong ya. Saya ngintip harga Canon EOS 7D kit 18-135mm, masih di atas 14 juta rupiah. Seberapa lama tuh ngumpulin duitnya?

Sementara ini, suami hobinya bikin senewen. Ngintap-ngintip harga lensa mulu, padahal baru beli yang 75-300mm dan baru kepake sekali dua kali. Eh, baru nyadar, di PricePanda kok belom ada kategori lensa kamera ya?


Link to full article

Eid Mubarak!

Photobucket

Link to full article

Idul Adha dan Kegiatan Masyarakat

Bagi saya, kegiatan perayaan Idul Adha dengan memotong hewan qurban adalah kegiatan bermasyarakat. Itulah sebabnya saya berusaha berkurban lokal di sini. Memang menarik untuk ikut berqurban di tempat lain dengan cara lain, tetapi sebetulnya daerah kami sendiri masih membutuhkan daging qurban dan kegiatan bermasyarakat.

Pemotongan hewan qurban dilakukan di lahan kebun milik salah seorang warga yang berada di pinggir jalan sehingga memudahkan warga untuk hadir. Maka lepas shalat idul adha, warga mulai berdatangan untuk menyaksikan pemotongan. Tidak saja menyaksikan, mereka ikut terlibat. Mulai dari menggali lubang, memasang pasak bambu, mencari tali (untuk mengikat sapi), menyiapkan air (harus menggelar selang yang cukup panjang untuk membilas jeroan), menguliti, memotong, memasukkan ke kantong plastik, menyediakan makanan kecil, atau sekedar bersosialisasi.

[Satu (sapi) melawan banyak (orang)]

Tua, muda, laki-laki, perempuan, semuanya hadir. Ini merupakan pertemuan warga yang jarang terjadi. Masing-masing memiliki kesibukan sendiri-sendiri, tetapi kali ini berkumpul bersama dalam suasana yang menyenangkan. Kadang dijumpai suasana yang lucu atau menegangkan.

[Anak-anak menaiki domba]

[Matador?]


Filed under: Curhat, Islam Tagged: Islam, postaday2012
Link to full article

Asmara Dalam Rumah Tangga

Ada beberapa hal yang membuat cinta romantis hilang dan lenyap begitu saja dalam sebuah rumah tangga. Pertama, masing masing pasangan merasa daya tariknya menurun. Kedua, pertengkaran. Ketiga, konsep pemikiran yang salah. Karena kerap kali dengan tidak sadar, kita beranggapan bahwa asmara hanyalah milik orang yang berpacaran saja, tidak untuk yang telah berumah tangga. Setelah menikah, [...]
Link to full article

Musik dan Elektronik

Terpicu oleh sebuah diskusi di milis tentang musik, saya mencoba mengingat-ingat apa saja yang telah saya lakukan terkait dengan musik. Latar belakang akademik saya terkait dengan elektronika dan komputer. Musik bagi saya adalah hobby tetapi juga passion. Saya belum berani melakukan hal-hal yang terkait dengan musik secara akademik. Namun itu bukan berarti saya tidak peduli lho.

Ketika bersekolah di Kanada dahulu saya sempat mengambil kuliah Computer Music, yang diselenggarakan di departemen musik. Saya ingin mengetahui banyak hal yang terkait dengan hal itu. Memang kuliahnya menarik. Kami diajari tentang sound. Ada tugas untuk mendengarkan karya John Cage, “musik” eksperimental itu. Avant-garde. Seru juga. Ini sangat jauh dari musik pop. Kemudian kami juga diajarkan tentang bagaimana menghasilkan suara instrumen secara elektronik, seperti yang digunakan pada synthesizers dan keyboard.

Saya juga sempat berkolaborasi dengan seorang musisi (gitaris) yang berencana untuk membuat software musik. Waktu itu kami sama-sama tertarik tentang bagaimana mendeteksi pitch secara real-time. Idenya adalah seorang penyanyi dapat mengendalikan keyboard (via MIDI) dengan cara bernyanyi. Harus ada sebuah alat yang melakukan pitch tracking.

Saya akhirnya harus membuat soundcard sendiri dengan menggunakan komponen elektronika yang tersedia dan melakukan wirewrap di PCB sendiri. Ini waktu jaman sebelum ada Soundblaster dari Creative Labs itu. Saya juga harus membuat driver softwarenya sendiri yang berjalan di atas MS-DOS. Akhirnya saya juga membuat chip untuk pitch tracking tetapi saya gunakan untuk aplikasi biomedik, yang ini kemudian menjadi basis penelitian S2 saya waktu itu. Dari musik dipelesetkan ke medis. hi hi hi.

Secara keilmuan nampaknya harus ada kolaborasi dari orang teknis – dengan latar belakang elektronika, pemrograman – dan orang musik ya. Sebetulnya ini bukan hal yang baru. Lihat saja Dr. Moog, yang terkenal dengan Moog synthesizersnya. Atau lihat juga Ray Kurzweil dengan keyboard Kurzweil yang memiliki sound luar biasa.

Sayangnya kolaborasi seperti ini belum terjadi di Indonesia. Suatu saat?


Filed under: music, Musik, Penelitian, Teknologi Informasi, TI Tagged: IT, Musik, penelitian, postaday2012, Teknologi Informasi
Link to full article

Hari Blogger Nasional

Hari ini, 27 Oktober, ternyata merupakan Hari Blogger Nasional. Ini dicanangkan tahun 2007 dengan acara yang cukup ramai. Tahun-tahun selanjutnya juga demikain. Tahun ini? he he he … tidak ada gaungnya. Entah karena kalah prioritas dengan liburan Idul Adha atau orang sudah tidak peduli lagi. Atau, blogging sudah menjadi sebuah hal yang biasa sehingga tidak perlu dirayakan lagi.

Bagi saya, setiap hari adalah hari blogging karena saya ngeblog setiap hari :)   Ngomong-ngomong, apakah orang-orang yang dulu ngeblog sekarang masih ngeblog? Apakah ada blogger-blogger baru?


Filed under: Curhat, Menulis, Teknologi Informasi, TI Tagged: blog, Menulis, postaday2012, Teknologi Informasi
Link to full article

Blog: Bertahan di Tengah Gempuran Media Sosial

(Refleksi Hari Blogger Nasional 2012)

haribloggernasionalSaya benar-benar lupa kalau 27 Oktober itu merupakan Hari Blogger Nasional. Untung diingatkan Mas Donny Verdian melalui mentions di akun twitter, sehingga bisa ikut meramaikan Hari Blogger Nasional dengan posting seadanya, meski terbilang agak terlambat.

Konon, Hari Blogger Nasional pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI (Menkominfo), Muhammad Nuh, pada 27 Oktober 2007 dalam Pembukaan Pesta Blogger yang namanya telah diubah menjadi event On Off Indonesia (OnOffID). Mungkin lantaran belum pernah sekali pun hadir dalam Pesta Blogger, sangat bisa dimaklumi kalau pada akhirnya saya tidak pernah memasukkan Hari Blogger Nasional dalam kalender tahunan. Selain itu, ada atau tidak ada Hari Blogger Nasional, pengaruhnya terhadap atmosfer blog di kompleks blogosphere juga tidak begitu signifikans.

kbbi

Di negeri ini, blogger agaknya masih berwarna “abu-abu”. Namanya tidak banyak dikenal masyarakat kebanyakan. Hanya kalangan tertentu yang dianggap sudah “melek IT” dan memiliki tingkat literasi virtual memadai yang akrab dengan “laboratorium virtual” ini. Coba iseng-isenglah bertanya kepada tetangga kanan-kiri dan handai taulan! Adakah di antara mereka yang mengenal “profesi” ini? Bahkan, Kamus Bahasa Indonesia yang diterbitkan Pusat Bahasa (2008) atau KBBI Daring juga tidak mencantumkan kosakata “blog” sebagai lema. Ini artinya, blog dan orang-orang yang terlibat di dalamnya masih menjadi sebuah “Indonesia” yang tertinggal.

Meski demikian, pencanangan Hari Blogger Nasional, dalam pandangan awam saya, setidaknya memunculkan dua pesan kuat. Pertama, peran blogger dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara makin diperhitungkan. Ide-ide dan pemikiran kreatif yang terus bermunculan dari para blogger setiap hari bisa menjadi “therapi kejut” buat para pengambil kebijakan. Mereka tak jarang melontarkan kritik terhadap berbagai perilaku anomali sosial, buruknya layanan birokrasi, maraknya kasus korupsi, mafia hukum, dan sejenisnya di tengah lambannya pemerintah dalam merespon berbagai persoalan yang mencuat ke permukaan. Jika kritik konstruktif semacam itu terus dibangun oleh para blogger, bukan mustahil blogger akan benar-benar mampu menjalankan fungsinya sebagai “pilar kelima demokrasi” setelah eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pers. Di tengah abad gelombang informasi yang ditandai dengan meningkatnya pengguna internet seperti saat ini, diakui atau tidak, tulisan para blogger banyak menghiasi halaman pertama mesin pencari sehingga memudahkan para pengguna internet dalam menemukan suara-suara kritis yang berkait dengan berbagai persoalan bangsa dan negara. Sungguh keliru kalau ada yang membuat stigma bahwa blog identik dengan content “sampah” yang hanya memuat postingan “curhat” melulu di ranah publik.

Kedua, blogger tak pernah mati. Di tengah gempuran media sosial yang begitu dahsyat di ranah maya, blogger masih terus berusaha mempertahankan eksistensi dirinya untuk berekspresi. UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang dinilai bisa menjadi ancaman serius buat para blogger dalam berekspresi pun tak sanggup “membunuh”-nya. Blogger masih hidup dan eksis. Berdasarkan data Salingsilang.com jumlah blogger Indonesia kini mencapai  5.331.093 orang. Bisa jadi jumlah itu masih bisa bertambah karena mungkin masih ada beberapa blogger yang belum sempat mendaftarkan blognya di direktori Salingsilang.com.

Memang harus diakui, masa subur blog tak sedashyat sekitar tahun 2007/2008 ketika media sosial dan mikro-blogging belum tumbuh sepesat sekarang. Mereka tak hanya aktif secara online, tetapi juga berupaya mempererat jalinan silaturahmi secara offline melalui kopi darat (kopdar). Kopdar juga tak hanya sekadar saling bertemu, tetapi juga menjadi ajang “kompetisi ngeblog” secara sehat, sehingga blogger yang jarang update terpicu “adrenalin”-nya untuk kembali ke “habitat” di kompleks blogosphere. Blog makin tumbuh subur ketika berbagai komunitas blogger mulai bermunculan sebagai wadah aspirasi dan menjadi pusat “think-thank” para blogger dalam merumuskan ide-ide kreatif, baik di ranah online maupun offline. Mereka yang tergabung dalam komunitas blogger merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membangun citra, marwah, dan martabat blogger di tengah belantara informasi.

Namun, seiring dengan menjamurnya media sosial semacam facebook, twitter, atau google+, disadari atau tidak, sebagian blogger telah “bermetamorfosis” dan beralih jalur ke ranah mikro-blogging. Kehadiran media sosial seakan menjadi magnet, bahkan mengandung zat “adiktif” yang membuat sebagian blogger secara perlahan-lahan meninggalkan medan blogosphere. Tidak sedikit blog yang sengaja dibiarkan tak terurus hingga “mati suri”, padahal aktivitas mereka di media sosial begitu masif dan mengagumkan.

Saya tidak bermaksud mempertentangkan secara vis a vis antara blog dan media sosial. Kedua media virtual ini sama-sama memiliki peran mutualistis yang saling melengkapi dan menguntungkan. Jika “dikawinkan”, keduanya akan mampu menghasilkan “anak-anak” pemikiran dan ide-ide kreatif yang mencerahkan dan memberikan kontribusi besar dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kalau memang demikian, mengapa blog mesti ditinggalkan? Bukankah blogger secara nasional telah mendapatkan “legitimasi” sejak lima tahun yang lalu?

Semoga gempuran media sosial yang begitu dahsyat di tengah gelombang informasi ini tidak meruntuhkan semangat blogger dalam menjalankan fungsinya sebagai “pilar kelima demokrasi”. Nah, Selamat Hari Blogger Nasional! Dirgahayu Blogger Indonesia! ***


Link to full article

Apa Arti Hari Blogger Nasional 2012?

Kalau judul tulisan ini diperpendek, hanya menjadi “Apa Artinya Hari Blogger“, rasanya pas banget dinyanyikan dengan gaya Rhoma Irama: “…apa artinya malam Minggu…” Kebetulan hari ini Sabtu.

Tadi sore saya mendapatkan SMS, bukan dari seorang narablog maupun narapidana tipikor, “Selamat hari blogger nasional, mas bro! Keep bloggin’, keep rockin’! Jayalah blogger Indonesia! ” Terima kasih dan terima jadi.

Ucapan selamat dalam tiga kalimat, masing-masing diakhiri dengan tanda seru, itu mungkin sebuah harapan bahkan tuntutan. Jayalah blogger(s) Indonesia, entah apa maksudnya.

Dengan maupun tanpa Hari Blogger Nasional, saya dan narablog lain tetap ngeblog. Tentu dengan catatan sepanjang sempat dan ingat tanpa mengenal tenggat. Dalam kalimat yang lebih santun tapi berterus terang, izinkanlah saya mengatakan bahwa hari khusus itu tidak penting. Kalau masih suka ngeblog ya lakukan saja. Kalau sedang malas ya tidak usah. Kalau kapok ya sudah. Kalau misalkan nanti kambuh lagi ya bersyukurlah.

Karena saya termasuk orang yang tidak move on, maka izinkanlah saya mengulang lagu lama saya: ngeblog itu bukan aib, bukan prestasi, cuma mensyukuri literasi (saja). Sederhana, tidak muluk-muluk, dilakukan sebisanya, sesukanya.

Meskipun begitu saya tetap menghormati siapa saja yang berkhidmat kepada Hari Blogger Nasional. Saya pun bertakzim kepada sejumlah kawan yang dalam Linkedin memasukkan “blogging” sebagai keahlian saya.

Pastilah teman-teman yang tulus itu menganggap kesenangan ngeblog saya sebagai hal yang serius, sehingga layak diberi bonus (apresiasi), bahkan ketika besok saya tidak ngeblog lagi mungkin masih mereka anggap sebagai narablog emeritus. Terima kasih.

Supaya tidak semakin kusut, baiklah saya tegaskan bahwa saya bukan ahli ngeblog, baik dalam membuat konten, menyebarkan, menguangkan, maupun terlebih lagi membuat mesin blog. Ngeblog hanyalah salah satu kesenangan saya, sama seperti teman saya, namanya Eko Setiawan, yang senang memiara pelbagai jenis ayam. Bukan aib, bukan prestasi, tapi mengasyikkan.

Demikian. Wassalam.

[√] Hari Blogger Nasional 2011
[√] Mengapa dan bagaimana Antyo ngeblog


Link to full article

Ketidakpedulian Negara dan Rakyat akan Jejak Sejarah

Hari ini, 28 Oktober, adalah Hari Sumpah Pemuda. Kemarin adalah Hari Blogger Nasional. Eh, yang ini tidak ada hubungannya ding. Kembali ke hari ini saja, Hari Sumpah Pemuda. Hampir saja saya melupakannya kalau tidak terlintas sekilas sebuah status di jejaring sosial.

Beberapa waktu yang lalu hari Kesaktian Pancasila juga lewat begitu saja. Tidak ada perayaan-perayaan, Jangankan harinya, Pancasila juga sudah mungkin dilupakan.

Saya tentunya tidak berkeinganan untuk ada perayaan-perayaan yang memaksa dan cenderung terlalu dibesar-besarkan seperti jaman Orde Baru dahulu, tetapi setidaknya perlu ada peringatanlah. Atau mungkin nilai-nilau (values) dari Sumpah Pemuda, Pancasila, dan seterusnya sudah tidak laku lagi?

Lucu juga, negara dan rakyat Indonesia ini nampaknya sudah tidak peduli dengan jejak sejarah. Mau jadi apa bangsa kita ini ya?


Filed under: Curhat Tagged: Curhat, postaday2012
Link to full article

Foto-Foto

Beberapa foto yang saya ambil baru-baru ini (tadi pagi dan kemarin malam). Foto-foto diambil dengan menggunakan Nokia N8.

Morning around the tree

Teh poci


Filed under: foto Tagged: foto, postaday2012
Link to full article

ALL ABOUT MY WIFE

.

28 Oktober 2012

(Bukan … ini bukan tentang istri saya …) :)

Ini adalah sedikit cerita mengenai sebuah judul filem … yang saya tonton … lagi-lagi di Pesawat Terbang,  di sebuah maskapai penerbangan nasional.

Sebetulnya, beberapa minggu yang lalu, saya sempat menonton film ini … tetapi sayang sekali film baru setengah jalan sudah dimatikan oleh awak kabin karena pesawat mau mendarat. 

Siang tadi saya berkesempatan untuk melanjutkan menonton sisa paruh akhir film ini.  Durasi film ini total kalau tidak salah satu jam, limapuluh sekian menit.  Oh iya … saya lupa bilang … ini film Korea … !!! (hahaha … pasti ada yang nyengir di pesawat nih … dalam perjalanan menuju Koreanya yang kedua …)

Ide ceritanya sederhana banget.
Sepasang suami istri yang sudah menikah selama Tujuh tahun.  Belum dikaruniai anak.  Si Suami ini merasa tidak betah, karena istrinya selalu komplain dan selalu ngomel.  Ngomel tentang apaaa saja.  Ini membuat si Suami kesal.  Tidak tahan.  Sampai akhirnya timbul ide untuk menyewa seseorang lelaki untuk menggoda Istrinya … Agar dia punya alasan untuk menceraikan istrinya.

Maka disewalah seorang “Casanova”, khusus untuk menggoda istrinya.

And yes Indeed … sang Istri rupanya sedikit tergoda juga … hidup sang Istri jadi lebih bersemangat dan bergairah … sampai akhirnya dia mendapat pekerjaan untuk mengasuh suatu rubik talk show di Radio … dan penggemarnya sangat banyak … si Istri menjadi terkenal.

Dan “runyam” nya lagi … Casanova kelas kakap ini pun … yang disewa sang Suami ini pun … yang selama ini punya reputasi untuk memperdayai seribu satu wanita … Rupanya jatuh cinta beneran kepada si Istri … haiyaaaa … ribet kan … ???

Si Suami senang doonggg … misi nya terlaksana … Istri tergoda … dan dia punya alasan untuk menceraikannya … dan dia bisa bebas …

TERNYATA TIDAK SODARA-SODARA

Si Suami rupanya tidak rela …
Ternyata dia … jauh di dalam lubuk hatinya … masih sangat mencintai Istrinya …
Dia tidak mau kehilangan.  Sang Suami Cemburu berat !

Akhirnya … ya … “Mari Bung Rebut Kembali … !!!”

.

Lika-likunya … menurut saya lumayan asik untuk diikuti … konflik-konfik yang terjadi … pergulatan batin di dalam masing-masing hati individu-individu pemerannya … Sang Suami … Sang Istri … dan juga Sang Casanova bayaran (yang kali ini benar-benar bertekuk lutut) … menarik untuk disimak …

Dan … seperti biasa … saya kalo nonton filem … selalu berusaha mengingat satu dua kalimat-kalimat ”memorable” yang ada didalamnya …

Untuk film ini … kata-kata manis yang muncul adalah …

“To meet this kind of beautiful woman … Is really an honor”

Kalimat ini diucapkan dua kali …
Di bagian awal film ini … saat mereka pertama kali bertemu … dan saling jatuh cinta …
dan … di bagian akhir film … saat sang Suami mengutarakan kembali betapa dia tidak mau kehilangan cinta Istrinya … 

Memang …
Kalau cuma membaca tulisannya … mungkin tidak akan terasa manisnya …
Anda harus mengkombinasikannya dengan bahasa gambar yang ada di film tersebut … !!!
Baru akan “terasa” !!!

Salam saya

.

.

.


Filed under: PERTUNJUKAN HARI INI
Link to full article

Lari Marathon

Pernah mendengar lari maraton kan? Iya benar, lari maraton adalah lari dengan jarak sejauh 42,195 km. Membayangkan harus berlari sejauh itu saja sudah capek duluan, bagaimana menjalaninya ya? Hmmm… kurang lebih sama seperti saat menjalani hidup. Membayangkan masalah, dan berapa lama harus bertarung melawan masalah itu saja sudah membuat  lelah. Inginnya sih semua masalah lekas [...]
Link to full article

Happy Halloween!!!

Berhubung taun ini Halloween nya jatuhnya hari Rabu, jadi weekend kemaren udah banyak yang nyolong start untuk ngerayain Halloween. Salah satunya ya sekolahnya Andrew. Hari Jumat kemaren, kita sekeluarga pergi ke pesta Halloween di sekolah Andrew. Ini jadi pesta Halloween nya Emma yang pertama nih, taun lalu kan si Emma cuma kebagian tidur di rumah doang. :P Dan taun ini juga kali pertama kita sekeluarga pake kostum semua!

Nah pada penasaran gak kita pada jadi apaan? :D

Gimana… cukup nyeremin gak? Hahaha. :D

Gua jadi titisannya Jason Voorhees nya Friday The 13th, Esther jadi lady dracula, Andrew jadi siluman tengkorak, dan Emma jadi siluman tikus (kalo gua tulis jadi Minnie Mouse jadi kurang serem rasanya… :P ). Random banget ya? Tapi sebenernya kita mau jadi versi terbarunya The Addams Family! Hahaha. :D

Btw, here are a couple more of creepy pictures from our Halloween…

Serem kan? Huahaha. Itu si Andrew disuruh Esther gerakin matanya ke kanan ke kiri. Eh ternyata ada foto yang dapetnya pas bola matanya gerak, jadi matanya ampir kayak putih semua ya… :D Trus itu foto si Emma, entah kenapa gua berasanya sih creepy… Ya gak sih? :P

Eh ya udah ah foto-foto seremnya… Si siluman tengkorak dan siluman tikus ini sebenernya baik dan lucu kok… :D

Trus di pesta Halloween nya ya Andrew main di game booths yang ada disana, makan-makan, dan foto-foto ama guru-guru dan temen-temennya…

Dan tentu tak lupa untuk poto-poto di photobooth… :D

Masa ya tukang potonya bilang kalo gua keliatan bagus di semua fotonya… Menurut nganaaa?? Secara gua pake topeng putih gitu ye, mau dipoto dari sudut manapun ya tetep begitu aja… Ngenyek tuh si tukang poto, kurang asem! :P

Hari Sabtunya, kita pergi pesta Halloween lagi. Kali ini sebenernya pesta ulang tahun anak sepupunya Esther tapi temanya Halloween jadi pada disuruh pake kostum. Lumayan lah biar gak mubazir tuh beli kostum masa dipake sekali doang ya… Hahaha. Tapi walaupun 2 hari berturut-turut si Emma pake baju yang sama, itu dalemnya pake onesies yang berbeda kok. Jadi gak jorok-jorok amat lah ya.. :P

Pesta nya diadain di Chuck E. Cheese’s. Tempatnya model kayak Timezone gitu yang banyak permainan buat anak-anak, tapi disitu juga merangkap restoran. Ini pertama kalinya juga buat Emma main di tempat kayak gini. Dan ternyata si Emma demen! Walaupun ya, tetep dong tampangnya bengong! :P Kalo dinaikin di mobil-mobilan atau kereta-keretaan juga dia demen tuh goyang-goyang. Kalo dulu si Andrew pas kecil kalo naik kayak begituan gak mau digoyangin, maunya cuma duduk tapi mobil-mobilannya diem. Ngirit jadi kitanya, gak perlu beli koin! Huahaha.

<tikus besar dan tikus kecil>

Oh ya, kemaren ini banyak yang penasaran ama pumpkin carving nya Esther taun ini kan ya? Taun ini Esther bikin pake tema Hello Kitty. Yang satu Hello Kitty nya jadi nenek sihir, yang satu lagi jadi drakula. Kenapa? Karena Emma suka Hello Kitty (sebenernya dia suka segala macem kucing sih) dan karena Hello Kitty nya pake jubah dracula kayak si Esther dan Andrew. Hehehe. :P

Ini nih penampakannya kalo pake dan tanpa lampu…

Bagus ya??? :D Hebat emang si Esther kalo dalam hal meng-carving pumpkin. Gua ada ngebantuin dikiiiiit banget dan ternyata susah banget lho, secara banyak yang kecil-kecil  yang mesti dibolongin dan gak boleh putus! Sampe pegel banget gua, padahal gua cuma ngebantuin nya paling cuma bikin 2 bolongan gitu. Hahaha. Gua nyerah dah kalo bikin begini-beginian… :P

Yah udah, begitulah cerita Halloween kita taun ini… Sampe ketemu lagi Halloween taun depan ya! :D

<lebih cocok mana si Emma jadi Minnie Mouse apa Hello Kitty? :D >

Happy Halloween!!!



Link to full article

Bài đăng phổ biến