Saya membina beberapa mahasiswa S2 dan S3 di kampus. Tentunya thesis dan disertasi mereka memiliki topik yang berbeda-beda. Ketika bimbingan saya harus memahami topik mereka dan memberikan masukan atau arahan terhadap pertanyaan atau permasalahan yang mereka hadapi. Pembahasannya tentu saja tidak hanya superficial tapi seringkali harus mendalam. Yang susah bagi saya adalah berpindah dari satu topik ke topik lain. Context switching.
Sebagai entrepreneur, saya juga harus memantau beberapa proyek di perusahaan. Lagi-lagi topiknya banyak dan dalam juga. Harus context switching juga.
Sementara ini saya hanya mengandalkan kepada kotretan dalam buku catatan saya dan juga apa yang keingat. Jadi pada saat awal pertemuan saya harus mengingat-ingat lagi sudah sampai di mana dan permasalahan sebelumnya. Restart topik ini susah sekali. Seringkali saya ingin hanya mendalami satu atau dua topik saja, tetapi tuntutan pekerjaan tidak memungkinkan. Ada beberapa hal yang ingin saya pelajari lebih dalam, tetapi lagi-lagi ini membutuhkan waktu yang lama. Baru mau mulai ke sana sudah harus ganti topik lagi.
Untuk melakukan context switching yang cepat dan banyak ini tidak mudah. Saya lihat sebagian besar orang tidak sanggup untuk melakukan hal ini dengan baik. Lost focus. Saya juga tidak terlalu baik dalam melakukannya. Saya melakukannya hanya karena terpaksa. Sekarang saya sedang mencari tools (apps) untuk membantu saya dalam menangani context switching ini.
Filed under: Curhat Tagged: Curhat, postaday2012
Link to full article
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét