.
6 Oktober 2012
Malam minggu, Santai. saya dan keluarga belanja bulanan di salah satu supermarket di dekat rumah kami. Singkat kata belanja selesai, kami antri di kasir. Didepan antrian kami ada seorang wanita muda bersama seorang anak berumur 2 tahunan sedang dilayani oleh kasir. Hitung-hitung-hitung beres. Si kasir sejenak meninggalkan posnya. Rupanya ada barang belanjaan mereka yang musti di ambil di gudang penyimpanan. (Biasanya barang-barang yang mahal seperti susu, bola lampu, kosmetik dan sebagainya yang dipajang di rak hanya bungkusnya saja … isinya mereka simpan untuk mengantisipasi kaum kleptomanis yang suka iseng mengambil barang di supermarket).
Beberapa saat kemudian si Mbak kasir kembali ke posnya. Sambil berkata kepada Wanita tadi : “Mohon tunggu sebentar ya Bu, barangnya sedang dicari”. Si Kasirpun melanjutkan pekerjaannya melayani kami. Her next customer. Sayapun bertindak sebagai packer (seperti biasa). Memasukkan barang-barang belanjaan kami.
Sang Wanita beserta anak umur 2 tahun masih terus menunggu disitu. Rupanya barang mahal yang dipesan tadi, belum juga datang. Terlihat si Wanita muda itu mulai gusar. Dan semakin bertambah gusar, tatkala ada salah seorang staf supermarket tersebut datang dan menginformasikan bahwa barang yang mereka beli itu … habis.
Bernyanyilah dia … “bla bla bla … bla bla bla …” yang intinya komplen mengapa lama sekali, dan setelah ditunggu lama barangnya habis pula. Kalau sudah habis, bungkusnya jangan dipajang dong … dst dst dst (Saya sangat mengerti kegusarannya). Plus tak lupa dilengkapi dengan kalimat klasik yang selalu diucapkan orang-orang yang sok sibuk … “Anda sudah membuang waktu saya ini …” (cie cie cie … ini malam minggu buuu, mau kemana sih … santai aja lageee)(tapi ini hanya saya ucapkan dalam hati, sambil terus menata barang belanjaan saya di kardus …).(Sekali lagi … saya sangat memaklumi kekecewaan wanita muda itu).
Namun tiba-tiba, telinga saya mendengar kata-kata “indah” terlontar dari Wanita ini :
.
“Tolol sekali sih kalian ini … “
.
Ups … kuping saya panas … seketika saya menoleh ke wanita muda itu … menampakkan ketidak senangan saya. Memang kata-kata itu tidak ditujukan kepada saya … namun … saya rasa tidak patutlah orang terpelajar macam dia melontarkan kata-kata seperti itu. (kalau ditilik-tilik umurnya … wanita ini kira-kira seumuran dengan para mahasiswa/i yang dulu turun ke jalan pada saat reformasi itu …)
Bukannya sok suci, sok beradab atau yang sejenisnya. Namun kata-kata umpatan seperti (maaf) “Tolol” … “Goblok” … dan yang sejenisnya, adalah kata-kata yang haram dan tabu di ucapkan oleh keluarga kami. Bapak-ibu saya sangat keras mendidik kami mengenai hal yang satu ini. Dan hal serupa pun saya ajarkan juga kepada Istri dan anak-anak saya. Jangan sampai kami mengeluarkan kata-kata seperti itu. Kepada siapa pun ! Dalam kondisi apapun !
Jika tidak ingat bahwa saya sedang belanja bersama keluarga … mungkin saya sudah menegur keras Wanita muda yang ringan mulut itu. Namun syukur alhamdulillah saya masih bisa mengontrol diri saya. Saya tetap diam saja. Sehingga saya terhindar dari cek cok mulut nggak mutu … yang sama sekali tidak perlu itu.
Ya … setuju … pihak supermarket itu memang salah. Masih memajang kemasan yang ternyata sudah tidak ada lagi stock barangnya di gudang. Ya … saya juga memahami kekecewaan mereka yang sudah terlanjur menunggu lama. Mereka memang berhak komplain kepada supermarket tersebut. Tapi saya rasa masih ada cara yang lain … yang lebih eiylekhan untuk menegur kasir dan juga staf supermarket tersebut. Tanpa menggunakan kata-kata (maaf) “Tolol” ataupun “Goblok”.
Mau taukah sodara-sodara …
Apa benda yang mereka beli, tapi stoknya habis itu ?
Serum penumbuh rambut !!!
.
(hah … segitu pentingnya kah barang ini … ???)
.
.
.
Filed under: PERASAANKU HARI INI, PERTUNJUKAN HARI INI
Link to full article
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét