Di kampus kebetulan sedang ada pameran arsitektur Jerman. Saya mampir sebentar kemarin. Ingin tahu apa yang dimaksud dengan “Jerman”nya. Bukannya kalau desain bangunan itu global? Di mana letak Jermannya? Tentu saja saya belum menemukan jawabannya karena saya bukan pakar arsitektur. Mengertipun tidak. he he he.
Apa arsitektur “[sebuah bangsa]” itu harus mengambil bentuk-bentuk tradisional? Seperti arsitektur Jepang mungkin menggunakan tatami? Arsitektur Indonesia menggunakan bentuk rumah gadang? Begitu?
Hampir bersamaan, saya membaca facebook dari mas Yockie Suryo Prayogo. (Yang tidak tahu mas Yockie, dia in pemain piano/keyboard / komposer yang tangguh. Bersama Chrisye dan Eros Jarot mereka menghasilkan karya musik Badai Pasti Berlalu yang klasik itu.) Mas Yockie sedang meradang karena musik Indonesia (musik pop dan rock) lebih banyak dikuasai oleh industri dan meniru-niru artis Barat. Tidak berkarakter Indonesia. Saya kembali bertanya, musik yang berkarakter Indonesia itu seperti apa?
Apa musik berkarakter Indonesia itu seperti musiknya orang Brazil, Samba. Begitu kita dengar musik yang bernuansa samba kita tahu itu musik Brazil. Kalau Indonesia, mungkin dangdut? Calung? Gamelan? Apa begitu? Harus mengusung nuansa tradisional, gitu?
Mohon pencerahan.
Filed under: design, Opini Tagged: design, postaday2011
Link to full article
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét