Sebetulnya topik ini tidak harus karena mudik, tapi karena masih dalam kaitan cerita ke Singapura kemarin maka biar saja judulnya pakai mudik. Ceritanya adalah kalau kita ke Singapura, bagaimana supaya biaya komunikasi kita tidak mahal.
Kalau dahulu, ini merupakan masalah yang pelik. Kalau sekarang ada banyak alternatif solusi. Solusi pertama adalah tetap menggunakan layanan operator Indonesia. Harganya tidak terlalu mahal, tapi menurut saya masih mahal. Misalnya, satu SMS biayanya sekitar Rp 3000,- (saya lupa tepatnya untuk masing-masing operator). Artinya, kalau terpaksa pun kita bisa menggunakan nomor telepon kita di sana. Yang aneh adalah ini berlaku untuk layanan prepaid, tetapi untuk layanan postpaid tidak jalan. Misalnya, saya pelanggan XL pascabayar (sejak pertama kali saya punya handphone). Nomor XL saya mati di Singapura. Saya harus mendaftarkan layanan internasional(?) di Indonesia. Sementara itu kartu IM3, AXIS, 3, yang prepaid (yang notabene murah dan dapat diperoleh dimana saja) malah bisa langsung jalan. Aneh.
Alternatif kedua adalah membeli simcard operator lokal. Saya lebih menyukai alternatif ini. Pengeluaran jadi lebih murah. Semua operator di sana memiliki bonus-bonus. Misalnya setelah mengirimkan 5 SMS global, maka ada 100 SMS gratis secara global. Demikian pula kalau kita telepon. Ada banyak bonus-bonusnya. Jadi saya pilih alternatif ini kalau ke Singapura.
Ada alasan lain saya menggunakan operator Singapura sekarang adalah karena kemudahan akses internet (3G / GPRS) dengan menggunakan handphone. Kalau dulu ini agak susah. Kalau sekarang ini mudah dan relatif murah. Kemarin saya mencoba menggunakan layanan SingTel. Ada dua pilihan, $7 untuk 7 hari dengan maksimum 100 MB atau $1/hari dengan batas 10 MB/hari. (Eh, apa seperti itu ya tepatnya. Kok jadi lupa. Brosurnya ketinggalan.) Saya pilih yang $1/hari untuk coba-coba saja. Maklum saya tidak sampai seminggu di Singapura kemarin.
Akses internet lewat handphone ini saya pilih karena agak susah akses WiFi di Singapura. Sebetulnya ada akses wifi gratisan dengan nama Wireless@SG, yang seharusnya bisa diakses di banyak tempat tetapi pada kenyataannya susah aksesnya. Jadi akses menggunakan 3G itu merupakan alternatif yang bagus juga. Akses WiFi di hotel lumayan mahal. Yang paling murah adalah $10/hari. Akses internet pakai koin di hotel juga agak mahal, $1/30 menit (atau $1/15 menit). Kalau akses internet di “warnet” memang murah, $1/jam.
Oh ya, sebelumnya (ke Singapura sebelum yang ini) saya mencoba layanan internet via M1 tetapi kok agak kurang puas ya. Mungkin waktu itu layanannya belum sebagus sekarang. Layanan SingTel yang itu juga rasanya muncul baru-baru ini.
Tambahan lagi. Lupa kemarin. Ada sedikit masalah ketika mau menggunakan layanan 3G yaitu konfigurasi di handphone. Susah banget cari informasinya. Akhirnya ketemu bahwa kita harus mendial *lupanomornya (apa *137 ya?). Kemudian nanti akan ada SMS yang kita terima dari nomor 43327. SMS tersebut kita balas dengan jenis handphone kita, misalnya saya pakai Nokia N8 saya balas dengan N8. Kemudian kita akan dikirim dengan konfigurasi yang setelah kita simpan (save) akan memberikan konfigurasi akses 3G. Sayangnya konfigurasi ini tidak muncul untuk Samsung Galaxy Mini (terlalu baru?) dan Nokia E61i (terlalu kuno?). Ada masalah juga ketika mendial *lupanomornya karena di handphone SonyEricsson saya karena tidak ada tanda pagar (#) di akhir nomor. Jadi dia tidak mau dial. Saya coba kirim langsung SMS ke nomor 43327 tidak ada balasan. Jadi akhirnya saya hanya bisa akses 3G dari handphone N8 saja.
Demikian informasi yang mudah-mudahan bisa bermanfaat.
Filed under: Teknologi Informasi, TI Tagged: postaday2011, Teknologi Informasi
Link to full article
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét