Thứ Sáu, 12 tháng 8, 2011

ICE BREAKERS

.
Terjemahan harfiahnya adalah Pemecah Es.  
Terjemahan bebasnya adalah upaya untuk memecah kebekuan dalam suatu aktifitas Training atau Workshop.
 

Apa itu Ice Breakers?   Mengapa penting ?
Menurut John Townsend adalam bukunya Trainer’s pocket book, Ice breakers bisa disebut sebagai ”inclusion exercise”.  Yaitu suatu latihan untuk mengikutsertakan.  Karena memang pada hakikatnya guna Ice Breaker adalah untuk membuat perserta training atau workshop merasa diikut sertakan.  (”feel included”).

Ice breaker sekaligus berfungsi untuk memfokuskan peserta.  Membuat peserta relax dan comfortable … Agar mereka tidak mencemaskan mengenai teman sesama peserta lain yang mungkin belum dikenalnya.  Agar mereka tidak meributkan mengenai pengaturan tempat duduk … Dan yang terakhir agar peserta fikirannya tidak melanglang buana kemana-mana … entah ke rumah … ke kantor … atau … ke Mall terdekat.   Pendek kata … FOCUS.  ”Grab the participant’s attention”.

.
Bentuknya ?
Macam-macam … Yang paling sederhana adalah aktifitas perkenalan diri.  Bisa dilakukan dengan cara non conventional … tidak sekedar menyebut nama dan asal daerah/perusahaan saja.  Aktifitas ini dikombinasikan dengan permainan.  Kalau perlu … menyebutkan sedikit mengenai kegemaran mereka, rahasia mereka, hal yang unik dari mereka, bahkan rahasia-rahasia mereka.  (tentu diambil rahasia yang ringan-ringan saja …). 
Contoh : ”tahukah sodara-sodara sekalian … bahwa saya pakai gigi palsu ???” … dan sebagainya
(BTW : ini contoh riil) (hahaha)

.
Kapan dilakukan ?
Yang paling umum tentu saja … di menit-menit awal pelatihan.  Atau di menit-menit awal setelah break makan siang.  Agar sukma mereka yang tadinya kemana-mana … bisa berkumpul kembali … fokus bersatu dengan raganya … (halah)

.
Syarat Ice Breaker yang baik ?
Ada banyak … Namun salah TIGA diantaranya adalah … ingat teriakan Tarzan … A – U - O

1. A – musing :
Para peserta harus fun … enjoy dan menikmatinya … lakukan kegiatan ringan dan menggembirakan.  Kalau perlu menggunakan alat bantu yang menarik.  (Bola, Balon, Dadu, Kemoceng, Kartu Remi, Tissue dan sebagainya)(Ini training apa maen sulap sih ??)

 2. U – nique :
Kalau bisa … kegiatan ini bersifat unik dan genuine … Para peserta belum pernah melakukannya … Supaya ada element of surprisesnya.   Untuk itu diperlukan kreatifitas Trainer untuk selalu memperkaya koleksi Ice Breakernya …

3. O – ptimistic :
Harus bersifat optimis … menyebarkan energi Positif … agar didapat mood yang bagus untuk memulai Training / Workshop.  Dan peserta tidak merasa terancam dan ditakut-takuti.  Jangan memulai training dengan Pertanyaan … ”Tolong sebutkan hal-hal yang membuat anda sedih … !!!” (baru mulai kok sudah mellow …)(training cap opo iki …)

Dan semua aktifitas itu harus … KEEP IT SHORT
Alias tidak berlarut–larut atau berlama-lama …

.
Mengapa demikian … ??? 

Sebab kalau kelamaan … ini perlu dipertanyakan …
Anda ini mau mengadakan training – workshop … apa mau main-main sih ???? (hahaha)

Yang jelas … saya percaya … bahwa … Keberhasilan suatu Training / Workshop ini sedikit banyak juga dipengaruhi oleh skenario Ice breaking yang kita mainkan … !!!

.

.

(Mohon maaf … Si Trainer lagi kumat urat Sotoy nya …) :) :) :)

.


Filed under: ARTIKEL

Link to full article

Không có nhận xét nào:

Đăng nhận xét

Bài đăng phổ biến