SKETSA NYINYIR (TAPI MENGASYIKKAN) TENTANG JAKARTA. Ketika listrik rumah padam karena penggiliran di sebuah kawasan Jakarta, sehingga TV tak dapat ditonton, lalu untuk twitteran di ponsel pun tidak bisa karena low batt, apa yang dapat dilakukan oleh sepasang suami-istri muda tanpa anak? Saya tak tahu apakah mereka kegerahan sekali, karena umumnya kelas menengah Jakarta memakai AC di kamar tidurnya, padahal listrik mati (eh iya, sih mereka tak berselimut). Saya tak tahu pasti karena yang terpampang adalah kegelapan kamar, tepatnya keremangan yang sangat, yang seolah-olah dibidik dari kamera bertripod di sudut ruang yang dibiarkan merekam pembicaraan mereka. Mati lampu beberapa jam? Ketika itu terjadi biasanya dikeluhkan orang Jakarta di Twitter, tapi menjadi keheranan tweeps di luar Jawa karena mereka mengalami yang lebih buruk tanpa menyumpah serapah. Cerita dalam Gelap Nyatanya kegelapan bisa menjadi saat yang cocok berkomunikasi. Biasanya saat lampu menyala, masing-masing penghuni rumah asyik dengan dunia kecilnya: gadgets, bacaan, tontonan TV. Ketika lampu padam, kamar kembali menjadi dunia kecil untuk dua orang – tapi penonton tak melihat wajah mereka. Di sana mereka bercakap-cakap, saling ledek, dan akhirnya saling menelanjangi perselingkuhan masing-masing tanpa ledakan amarah karena sudah tahu sama tahu. Gelap adalah panggung yang tepat untuk suara. Dalam Gelap, sebagai bagian dari omnibus Jakarta Hati(Salman Aristo, 2012), menyodorkan sketsa kehidupan urban dengan pas. Denting cincin perkawinan yang jatuh ke lantai (karena suami sengaja menjatuhkannya?) di tengah percakapan sungguh mencubit penonton. Kemudian istri bertanya apakah suaminya juga melepaskan cincin saat mengencani pacarnya, dan jawabannya adalah pertanyaan balik dari suami: “Kamu juga ngelepas cincin?” (bukan kutipan persis). Gelap adalah sekresi dan (akhirnya mungkin) rekonsiliasi, tanpa saling tatap mata sepasang manusia. Celakanya saya tak tahu pasti, ketika pembicaraan sampai ke soal api gairah yang padam, lalu disusul bunyi isyarat ponsel akan mematikan diri, itu berasal dari film atau penonton depan saya. Namun dari manapun sumbernya, suara ponsel mematikan diri itu tepat sekali. Sketsa Jakarta Saya belum pernah menonton film Salman Aristo sebelumnya, terutama Jakarta Maghrib, sehingga belum bisa mengenali cara dia menuturkan kota dan manusianya. Tapi bagi saya, dengan segala keawaman saya tentang sinema, enam cerpen dalam film ini bisa membuat kita becermin. Inilah Jakarta, ibu kota [...]
Link to full article
Jakarta Tourist Attractions | Visit Indonesia Jakarta Tourist Attractions jakarta tourist attractions tourist ...JakartaTourist.com
Đăng ký:
Đăng Nhận xét (Atom)
Bài đăng phổ biến
-
MUSEUM SEJARAH JAKARTA Museum Fatahillah (Jakarta History Museum). In the era of VOC in Batavia, Jakarta History Museum was originally used ...
-
The VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) shipyard, galangan VOC, is another historical site in northern region of Jakarta. Located at Ja...
-
The View of Lampung Bay with Bandar Lampung at the background. Lampung is a province of Indonesia on the southern tip of Sumatra Island cove...
-
Kota Intan Bridge was built in 1628 by VOC ; thereafter several name changes. The name of Engelse Brug was given as the bridge connected ...
-
Sunda Kelapa Harbour. Sunda Kelapa Harbor is located in the Penjaringan sub-district, Penjaringan, North Jakarta and is known as one of the ...
-
Akhir-akhir ini kami banyak melakukan update / upgrade server. Seperti biasa, ada banyak hal yang ketinggalan ketika update. Misalnya, ketik...
-
This is Jakarta Metropolitan * but we will see the people especially in Kampung let's come to see, feel, and experience some part of ...
-
Setiap kali ada pemilihan pimpinan – mau presiden, gubernur, rektor, himpunan mahasiswa, atau sekedar organisasi kecil – kita selalu kebingu...
-
Hanya karena tertarik saja, saya mencoba memahami musik progressive rock. Baca buku dan dokumen sana sini. Ada banyak yang belum saya menger...
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét